Samarinda
Kini warga loa bakung dan sekitarnya harus berjibaku dengan debu, jalan rusak, dan lumpur saat musim penghujan datang, betapa tidak? Semenjak diberlakukannya pengalihan arus kendaraan berat dari jembatan mahakam kota menuju jembatan mahakam ulu (Mahulu) 2 bulan lalu, nyaris tidak ada jalan mulus yang dapat dilalui dikelurahan ini, hampir semua ruas jalan mengalami kerusakan parah.
Keadaan jalan rusak seperti ini jelas sangat membahayakan bagi pengendara motor, karena selain kondisi jalan yang rusak pengendara motor juga harus mengalah dengan kendaraan berat yang berlalu lalang.
Kini warga loa bakung dan sekitarnya harus berjibaku dengan debu, jalan rusak, dan lumpur saat musim penghujan datang, betapa tidak? Semenjak diberlakukannya pengalihan arus kendaraan berat dari jembatan mahakam kota menuju jembatan mahakam ulu (Mahulu) 2 bulan lalu, nyaris tidak ada jalan mulus yang dapat dilalui dikelurahan ini, hampir semua ruas jalan mengalami kerusakan parah.
Keadaan jalan rusak seperti ini jelas sangat membahayakan bagi pengendara motor, karena selain kondisi jalan yang rusak pengendara motor juga harus mengalah dengan kendaraan berat yang berlalu lalang.
diruas Jl. Jakarta, Loa Bakung rabu13/06/2012
Kerusakan jalan selama ini pula yang akhirnya membuat habis kesabaran warga, lama menunggu namun tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah, akhirnya warga berinisiatif melayangkan protes, jika beberapa hari lalu warga bersama FMPL (Forum Masyarakat Peduli Lingkungan) melakukan protes dengan memblokir ruas jalan K.H mas mansyur dan jalan kemuning dengan tuntutan agar jalan tersebut segera diperbaiki, kali ini protes kembali terjadi namun dengan cara yang berbeda, warga dibantu FPML melakukan protes dengan memasang spanduk peringatan disepanjang jalan jakarta kelurahan Loa bakung, spanduk yang terpasang bertuliskan keluh kesah warga atas konndisi jalan rusak selama ini, dan diantara spanduk yang dipasang juga bernada ancaman.
Warga menilai bahwa jalan jakarta merupakan jalan yang berada dilingkungan perumahan dan bukan merupakan jalan umum, dimana laju dan kapasitas kendaraan ditentukan yaitu tidak lebih dari 20 km/jam dan maximal muatan tidak lebih dari 8 ton.
Protes warga yang terjadi hampir bersamaan diruas jalan K.H mas mansyur, jalan kemuning, dan jalan jakarta dalam 2 minggu ini menjadi dilema tersendiri bagi para sopir, ibarat dihadapkan pada buah simalakama, disatu sisi mereka harus mencari nafkah dengan beraktifitas melalui jalan tersebut, yang merupakan alternatif satu-satunya pasca ditutupnya jembatan mahakam untuk kendaraan berat, namun disisi lain juga merasa terintimidasi dengan protes yang dilayangkan oleh warga.
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka permasalahan akan semakin besar, seyogyanya pemerintah maupun instansi yang terkait segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini, karena hal ini juga menyangkut roda perekonomian dikota samarinda dimana tidak sedikit kendaraan berat yang melalui ruas jalan ini merupakan truk-truk pengangkut sembako dan truk berisi material bangunan yang didistribusikan dari luar kota samarinda, jangan sampai nantinya karena permasalahan "jalan rusak" yang terkesan sengaja dibiarkan berlarut-larut justru memicu konflik horisontal dimasyarakat, akankah pemerintah maupun instansi terkait hanya akan berdiam diri dan menunggu jatuhnya korban? Kita tungggu, karena waktu yang akan menjawabnya.
-Rahza Nawarid-
Terima kasih anda telah menghirup dan melalui kawasan jalan rusak dan berdebu??? "Jauh dimata dekat dihati"
"Anda berada dalam lingkungan perumahan,
Kecepatan max 20km/jam,berat max 8 Ton"
Kecepatan max 20km/jam,berat max 8 Ton"
yang tak kunjung surut beberapa hari ini